Kel. Bapak Susiyanto Yotnosumarto & Ibu Taty Heriati
Kel. Bapak Usman (Alm) & Ibu Sinar
Sehubungan dengan diadakannya protokol kesehatan yang baru, kami mengundang rekan-rekan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat menyaksikan Akad Nikah secara virtual melalui instagram Live di akun @inianien.
Kami dipertemukan sebelum berangkat ke salah satu event lari Mantra Summit Challenge 2018 di Malang. Event lari ini adalah event lari trail sejauh 30 km pertama yang diikuti oleh Anin. Mendaki gunung dengan berlari, hingga sampai puncak dan turun lagi sampai ke garis finish. Ichal menunggu di sana bersama teman-teman komunitas lari Run Malang Run yang lain.
Sejak awal kami tidak berekspektasi apa-apa selain menjadi teman lari dan teman yang baik. Berawal dari sinilah kami menjadi semakin akrab. Saling peduli dan memahami menjadikan kami satu frekuensi.
Bukan hanya berlari, kami juga sering meluangkan waktu untuk bercengkerama dan makan bersama sahabat. Bersama mereka rasanya waktu cepat sekali berlalu. Seru!
Kami sering berdiskusi setiap kali ada kesempatan. Tidak terkecuali saat kami sedang mendaki atau berlari. Anin yang ceplas ceplos dan cuek rasanya sangat klop saat berdiskusi dengan Ichal yang pendiam tapi selalu perhatian.
Berempat bersama sahabat, kami menghabiskan waktu 1 hari 1 malam untuk berangkat dari Ranupani, berjalan cepat dan setengah berlari, sesekali kami beristirahat. Akhirnya kami sampai di puncak tertinggi Pulau Jawa, Puncak Mahameru. Sekitar 20 menit kami menghabiskan waktu di puncak dengan suhu saat itu -4 derajat Celcius. Terharu dan takjub akan keindahan ciptaan Tuhan. Mashaallah!
Banyak kesempatan dimana kami tidak sengaja dipertemukan. Padahal kami terpisah jarak dan waktu, Jawa - Sumatera - Sulawesi. Waktu itu Anin sebagai peserta lari kategori jarak 60 km. Sedangkan Ichal sebagai volunteer yang bertugas untuk memeriksa perlengkapan lari.
Tepat tengah malam, Anin sampai di garis finish, walaupun lebih 28 detik dari Cut Off Time. Anin berlari dan berjalan sepanjang track naik turun keluar masuk hutan selama kurang lebih 18 jam dan mengalami cedera di menit-menit terakhir menuju garis finish. Tetapi Ichal sejak awal sudah memutuskan untuk menunggu di garis finish, bersama teman-teman lari lainnya. Dan membantu menguatkan Anin yang sedang rapuh dan memapah menuju Medic.
Sejak saat itu, Ichal dan Anin semakin lekat.
Selang 1 bulan kemudian, Ichal memutuskan untuk datang dan memperkenalkan diri kepada kedua orang tua Anin. Bermodalkan tekat dan niat baik, Ichal memberanikan diri sekaligus meminta izin untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan Anin. Alhamdulillah, kedua orang tua Anin menerima dengan baik.
Setelah beberapa waktu kami bertemu kembali di Pulau Sulawesi. Walaupun cuaca kurang bersahabat, kami tetap menyempatkan diri berlari pagi dan tentu saja singgah di Pantai Losari.
Akhirnya hari itu tiba, setelah sempat tertunda karena pandemi. Tidak ada acara khusus untuk lamaran kami, hanya kedua keluarga inti kemudian menyampaikan maksud hati. Alhamdulillah...
7 hari lagi kami akan menikah. Rasanya memang belum lama kami dekat dan saling mengenal, tapi banyak hal sudah kami lalui, tertawa, menangis, jatuh, dan bangkit lagi. Mungkin mirip simulasi mini perjalanan kami berdua kedepan nanti. Kata orang tua kami, "Lebih baik pahit di awal kemudian pelan-pelan menjadi manis, daripada manis tetapi hanya awalnya saja".
Doa dan restu Anda sangat berarti bagi perjalanan kami. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Tuliskan sesuatu ucapan berupa harapan ataupun doa untuk kami.